Bisakah Kau tetap menggenggamku, Tuhan?
Bahkan, ketika aku merasa tak tahan lagi menjalani lembar demi lembar halaman buku takdir hidupku yang Kau tetapkan untukku dengan ketaatan?
Bisakah Kau tetap menggenggamku, Tuhan?
Bahkan, ketika aku menggugat-Mu dengan gemuruh amarah atas ujian hidup yang mesti kupikul-tanggung-terima?
Bisakah Kau tetap menggenggamku, Tuhan?
Bahkan, ketika batinku mulai terombang-ambing dalam ketidaksabaran untuk tetap mempercayai bahwa keajaiban-Mu itu nyata adanya?
Bisakah Kau tetap menggenggamku, Tuhan?
Bahkan, ketika aku berada di titik terburuk dan tergelap dari keimananku dimana aku mulai meragukan kepastian dan kebenaran janji-Mu?
Bisakah Kau tetap menggenggamku, Tuhan?
Bahkan, ketika aku merasa sendirian dan mulai sangsi bahwa cinta kasih-Mu tak pernah tebang pilih?
Bisakah Kau tetap menggenggamku, Tuhan?
Bahkan, ketika aku tengah kehilangan diri sendiri sehingga amnesia akan jati diriku dan melupakan eksistensi-Mu?
*
Sebab, Engkau adalah Cahaya yang melebihi segala prasangka, keraguan dan sifat-sifat iblis dalam diri manusiaku.
Sebab, Engkau adalah Cahaya yang paling berhak lagi berkuasa atas hidup dan kehidupan tiap-tiap jiwa.
Bisakah Kau tetap menggenggamku, Tuhan?
- Vinny Erika Putri, 11.05.22