Hai, Kau, Seseorang yang tengah berdiam sendirian jauh didalam sana
Kau tengah bersembunyi dari apa?
Atau kau tengah berlari dari kejujuran perasaanmu?
Hai, Kau, Seseorang yang tengah berdiam sendirian jauh didalam sana
Perasaan apa yang urung kau terangkan namun begitu mengganggu?
Kegelapan apa yang tengah kau hindari?
Apakah kau takut kegelapan itu menggerus kesadaranmu?
Hai, Kau, Seseorang yang tengah berdiam sendirian jauh didalam sana
Bolehkah kutanyakan sesuatu padamu lalu kau jawab sendiri dengan jujur?
Tentang kegelapanmu saat ini
Kau tengah merasakan kembali ditinggalkan oleh orang-orang terdekatmu bukan? Karena... satu per satu telah menemukan pasangannya dan menempuh fase berikutnya. Dan sedikitnya, kau menginginkan hal yang sama seperti yang mereka jalani sekarang. Tapi, seketika itu juga kau menelan entah... ada banyak hal yang memenuhi ruang perasaan dan pikiranmu.
Bibirmu tak mengucapkan apapun
Tapi matamu yang berembun telah menjawabnya
Ya, menjawab banyak hal, lebih dari yang kutanyakan
Lalu, biarkan aku menemani dirimu malam ini
Dan menyelami bagaimana perasaanmu
Karena, sebelumnya, aku telah berjanji selalu ada untukmu
Bahkan saat-saat kau terjebak dalam kegelapanmu
Hai, Kau, Seseorang yang tengah berdiam sendirian jauh didalam sana
Aku tahu apa yang tengah kau rasakan
Kau bahagia untuk mereka
Sekaligus bersedih untuk dirimu sendiri
Semua, jelas tidak akan lagi sama
Kau sudah menghadapi pemahaman itu berkali-kali
Dan kau menelan pemakluman
Itu bagian dari siklus kehidupan
Soal datang dan pergi
Hai, Kau, Seseorang yang tengah berdiam sendirian jauh didalam sana
Aku tahu, kau ingin berteriak dengan amarah yang mengepungmu
Kau ingin memaki takdir dan menantangnya dengan pertanyaan
Soal seberapa lama lagi kau harus bersabar pada penantian
Tak apa ... tak apa untuk melakukannya
Kau ... boleh meneriakkan itu, sampai embun di matamu pecah
Lalu mengalir deras hingga ke muara yang semestinya
Dan hatimu menjadi lega
Hai, Kau, Seseorang yang tengah berdiam sendirian jauh didalam sana
Biar kupeluk dirimu
Yang meringkuk lunglai menundukkan kepala saat ini
Biar kuusap halus punggungmu
Dan kutepuk lembut bahumu
Yang dengan sekuat tenaga telah berjuang memikul banyak hal berat bagimu sampai sejauh ini
Hai, Kau, Seseorang yang tengah berdiam sendirian jauh didalam sana
Biar kubisikkan sesuatu yang menenangkanmu
Aku di sini, menemanimu, selalu, tak pernah pergi
Dan kau, tak mesti selalu tampak kuat ataupun tenang
Kau aman bersamaku bahkan untuk menunjukkan sisi gelapmu
Aku menerimamu bukan sebab kau orang suci ataupun pendosa
Aku... menerimamu, utuh, sebagai dirimu, gelap dan terangnya
Hai, Kau, Seseorang yang tengah berdiam sendirian jauh didalam sana
Aku adalah sisi kesadaran
Tuhan memintaku untuk menjagamu agar kau tak melupakan-Nya
Meski terhempas dalam ruang gelap sekalipun
-Vinny Erika Putri, 16.09.20