Ketika Masaku Tak Lagi Kanak-Kanak

Ketika Anak-Anak Menjelma Dewasa dan Ibu Semakin Menua

It Is Okay Not To Be Okay

It Is Okay Not To Be Okay Eventhough You Are A Mother

Pergi Untuk Kembali

Pergilah, Untuk Kembali Tumbuh Menjadi Dirimu

Dandelion

Kebertahanan Hidup, Kenyamanan dan Kedamaian

#1. Tentang Selalu Ada dan Berdiri untuk Diriku Sendiri

Mencintai, Hadir Menerima dan Keterhubungan dengan Diri Sendiri

#2. Tentang Selalu Ada dan Berdiri untuk Diriku Sendiri

Sebuah Muara Kesadaran Kemana Seharusnya Keterhubungan Diri Terhubung

Rabu, 16 September 2020

Hai, Kau, Seseorang yang Tengah Berdiam Sendirian Jauh Didalam Sana



Hai, Kau, Seseorang yang tengah berdiam sendirian jauh didalam sana
Kau tengah bersembunyi dari apa?
Atau kau tengah berlari dari kejujuran perasaanmu?

Hai, Kau, Seseorang yang tengah berdiam sendirian jauh didalam sana
Perasaan apa yang urung kau terangkan namun begitu mengganggu?
Kegelapan apa yang tengah kau hindari?
Apakah kau takut kegelapan itu menggerus kesadaranmu?

Hai, Kau, Seseorang yang tengah berdiam sendirian jauh didalam sana
Bolehkah kutanyakan sesuatu padamu lalu kau jawab sendiri dengan jujur?
Tentang kegelapanmu saat ini
Kau tengah merasakan kembali ditinggalkan oleh orang-orang terdekatmu bukan? Karena... satu per satu telah menemukan pasangannya dan menempuh fase berikutnya. Dan sedikitnya, kau menginginkan hal yang sama seperti yang mereka jalani sekarang. Tapi, seketika itu juga kau menelan entah... ada banyak hal yang memenuhi ruang perasaan dan pikiranmu.
Bibirmu tak mengucapkan apapun
Tapi matamu yang berembun telah menjawabnya
Ya, menjawab banyak hal, lebih dari yang kutanyakan
Lalu, biarkan aku menemani dirimu malam ini
Dan menyelami bagaimana perasaanmu
Karena, sebelumnya, aku telah berjanji selalu ada untukmu
Bahkan saat-saat kau terjebak dalam kegelapanmu

Hai, Kau, Seseorang yang tengah berdiam sendirian jauh didalam sana
Aku tahu apa yang tengah kau rasakan
Kau bahagia untuk mereka
Sekaligus bersedih untuk dirimu sendiri
Semua, jelas tidak akan lagi sama
Kau sudah menghadapi pemahaman itu berkali-kali
Dan kau menelan pemakluman
Itu bagian dari siklus kehidupan
Soal datang dan pergi

Hai, Kau, Seseorang yang tengah berdiam sendirian jauh didalam sana
Aku tahu, kau ingin berteriak dengan amarah yang mengepungmu
Kau ingin memaki takdir dan menantangnya dengan pertanyaan
Soal seberapa lama lagi kau harus bersabar pada penantian
Tak apa ... tak apa untuk melakukannya
Kau ... boleh meneriakkan itu, sampai embun di matamu pecah
Lalu mengalir deras hingga ke muara yang semestinya
Dan hatimu menjadi lega
Hai, Kau, Seseorang yang tengah berdiam sendirian jauh didalam sana
Biar kupeluk dirimu
Yang meringkuk lunglai menundukkan kepala saat ini
Biar kuusap halus punggungmu 
Dan kutepuk lembut bahumu
Yang dengan sekuat tenaga telah berjuang memikul banyak hal berat bagimu sampai sejauh ini

Hai, Kau, Seseorang yang tengah berdiam sendirian jauh didalam sana
Biar kubisikkan sesuatu yang menenangkanmu
Aku di sini, menemanimu, selalu, tak pernah pergi
Dan kau, tak mesti selalu tampak kuat ataupun tenang
Kau aman bersamaku bahkan untuk menunjukkan sisi gelapmu
Aku menerimamu bukan sebab kau orang suci ataupun pendosa
Aku... menerimamu, utuh, sebagai dirimu, gelap dan terangnya
Hai, Kau, Seseorang yang tengah berdiam sendirian jauh didalam sana
Aku adalah sisi kesadaran
Tuhan memintaku untuk menjagamu agar kau tak melupakan-Nya
Meski terhempas dalam ruang gelap sekalipun

-Vinny Erika Putri, 16.09.20

Selasa, 01 September 2020

Aku ... Merindukan-Mu




Sunyi belakangan tak lagi hangat
Aku seperti kehilangan arah
Di tengah hidup yang terasa karut marut
Mencari sesuatu yang lenyap
Tapi entah apa
Merasakan kerinduan yang amat sangat
Tapi entah apa

Lalu, kubuka lemari
Kutemukan botol ini didalamnya
Dan memang sengaja kusimpan di situ
Botol yang kubuat dengan harapan bisa menolongku
Ketika aku mulai berjalan tanpa tujuan
Juga melangkah dengan gamang hati
Di tengah kerasnya godaan duniawi
Dan kesulitan hidup yang kadang mampu memalingkanku dari-Mu

Kukeluarkan, tiga gulungan kertas dalam botol
Satu per satu
Secara acak
Berharap apapun yang ditakdirkan keluar dari mulut botol
Adalah tali yang tepat untuk menarikku kembali pada-Mu

Kubuka lembar pertama, Q.S Fathir ayat 5, kubaca terjemahannya:
Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.

Mataku meremang, hangat mulai rebak di sana. Kubuka lembar kedua, Q.S Al-'Alaq ayat 8, kubaca terjemahannya:

Sungguh, hanya kepada Tuhanmulah tempat kembali(mu).

Aku tergugu. Seolah ada keterkaitan dengan terjemahan sebelumya. Ada sesuatu yang membelai halus hatiku. Terakhir, kubuka lembar ketiga, Q.S Lukman ayat 1-3, kubaca terjemahannya.

Alif Laam Miim. Inilah ayat-ayat Al Quran yang mengandung hikmat. Menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan.

Aku menundukkan kepala. Terhenyak. Kurasakan sesuatu mengalir dari kedua ujung mataku. Lalu menetes.

Aku merindukan kehadiran-Mu, bukan hanya dalam mulutku yang menggumamkan nama-Mu tapi utuh dengan segenap perasaanku sedalam-dalamnya. Aku merindukan bait-bait kalam-Mu dalam kitab suci yang mulai jarang kusentuh belakangan ini.

Aku merindukan-Mu.


-Vinny Erika Putri, 01.09.20