Kita membaca. Lalu terinspirasi. Dan sadar atau tidak, kita
mulai menjadi epigon dari ide-ide dan pemikiran-pemikiran dari apa-apa
yang kita baca.
Percaya atau tidak, silakan tanya pada diri sendiri, adakah ide-ide
atau pemikiran-pemikiran yang 'benar-benar asli' di dunia ini? Menurut
saya, jawabannya tidak. Ide-ide atau pemikiran-pemikiran diumpamakan
warisan yang ditemurunkan. Lalu, mengalami perkembangan sesuai dengan
kapasitas pemikiran seseorang yang terkadang dikaitkan dengan
pengalaman-pengalaman yang dialaminya sendiri atau pun mengambil dari
pengalaman sekitarnya.
Salahkah jika terucap ungkapan bahwa ide-ide dan pemikiran-pemikiran
yang bertebaran dari masa ke masa itu ibarat "nasi telah menjadi bubur"?
Lantas, apa yang harus dilakukan terhadap ide-ide dan
pemikiran-pemikiran tersebut? Membiarkannya begitu saja tentu akan
menjadikan bubur itu basi. Membuangnya pun sayang sebab masih memiliki
daya guna.
Yang perlu dilakukan adalah meramu bubur tersebut agar memiliki nilai
jual atau nilai manfaat yang lebih baik dari hanya sekadar bubur saja.
Dan soal meramu, ada beberapa cara, di antaranya yaitu: tiru,
modifikasi, inovasi. Lalu, mana yang akan Anda pilih? Misal, saya ambil
contoh soal meramu bubur ayam. Sekalipun resep meramu itu Anda dapatkan
dengan cara meniru, ketika mengerjakannya dengan tangan sendiri,
pernahkah Anda rasakan hingga mengeluarkan kalimat, "Padahal,
bumbu-bumbu dan cara-caranya sudah mengikuti resep. Tapi, rasanya tetap
saja tidak sama dengan bubur aslinya, ya?" Pun apakah juga tempat,
perlalatan, situasi dan kondisi ketika Anda meramu dengan cara meniru
itu sama dengan pembuat bubur yang Anda tiru? Nah, apalagi dengan
modifikasi dan inovasi.
Mungkin, seperti itulah memperlakukan 'ide-ide dan pemikiran yang
ditemurunkan'. Plagiasi adalah ketika Anda menyuguhkan hasil ramuan
bubur yang bukan buatan tangan Anda kepada khalayak dengan mengatakan,
"Bubur ayam ini asli buatan saya." Dan..., berbedanya 'rasa' yang
dihasilkan dari tangan-tangan tersebut sama seperti cara bertutur
setiap orang yang tidak akan sama sekalipun ada kemiripan.
*Ketika berita plagiasi sedang menjadi topik terhangat di jejaring sosial facebook
Vinny Erika Putri, 21.01.13