Sunyi; kata-kata; keterbukaan dan kejujuran atas segala yang dirasakan hati pada diri sendiri dan pengaduan paling syahdu kepada-Nya.
Apa yang kau suka dari pagi?
Hidup baru, reinkarnasi harapan, kehangatan mentari, luka batin manusia yang acapkali secara sembunyi-sembunyi kuamati dan kuanalisa, ingar-bingar tawa yang akrab bersama orang-orang, keterhubungan dengan kehidupan banyak manusia.
Apa yang kau suka dari malam dan hujan?
Kedamaian jiwa, sunyi yang lebih tenang dari biasanya, penglihatan gambaran kehidupan yang dititipkan-Nya padaku untuk kumaknai.
Apa yang kau suka dari pagi dan hujan?
Keteduhan, rasa menepi sejenak dari ramai yang akrab, sunyi sesaat yang bisa kunikmati ketika menyingkir dari bising kepala, harapan akan terlihatnya sebuah pelangi.
Dan apa yang paling kau suka diantara semuanya?
Waktu disaat aku bersama diriku sendiri. Waktu di mana aku bisa melihat cermin diriku sendiri hingga ke relung hati terdalam dan paham apa saja yang disembunyikan di sana. Entah sebuah luka, ketakutan, kerapuhan, kebahagiaan, keberanian, kekuatan, harapan maupun doa-doa. Yang kesemuanya itu membawa segala pemikiran, perenungan, perasaanku pada kesimpulan sekaligus pengingat bahwa aku benar-benar membutuhkan uluran tangan-Nya. Aku menginginkan-Nya selalu bersamaku.
Pagikah itu? Malamkah itu? Malam yang berkawan hujankah itu? Pagi yang berkarib hujankah itu? Atau hujankah itu?
-Vinny Erika Putri, 20.07.17