Katamu,
Aku (ingin) pergi dari detak nadinya
Yang berdenyut halus didalam nadiku
Katamu,
Aku (ingin) pergi dari debar jantungnya
Yang berdesir lembut didalam jantungku
Katamu,
Aku (ingin) pergi dari isi kepalanya
Yang tak jemu bertanya-tanya tentangku
Katamu,
Aku (ingin) pergi dari rasa hampa jiwanya
Yang perlahan hidup menyala terisi olehku
Katamu,
Aku (ingin) pergi dari mata hatinya
Yang pandangannya mulai berarah kepadaku
Katamu,
Aku (ingin) pergi dari dirinya
Yang mengacaukan kesendirianku
Katamu,
Berulang kali,
Aku (ingin) pergi
Tapi,
Kau belum juga beranjak
Dan masih berdiri untuknya
Katamu,
Aku (ingin) pergi
Tapi,
Kau mendengar seseorang didalam sana bersuara,
Tunggulah, sampai dirinya bisa melewati badai dengan selamat. Barulah kau mengatakan, "Aku pergi."
Katamu,
Membalas suara yang terdengar didalam sana dengan lebih lantang,
Aku (ingin) pergi!Sungguh!Sebelum dinding pertahananku runtuh!Atau jiwaku kian sekarat terbelenggu rasa sakit!
-Vinny Erika Putri, 19.06.22